Selasa, 18 September 2012

selalu aku yang mengalah ~

Pertama kali kita menjalani hubungan , aku rasa kamu selalu mengerti aku , kamu dapat meredahkan emsosi ku .. Tetapi , setelah 2 minggu kita menjalani hubungan ini aku rasa KAMU BERUBAH . Kamu bukanlah kamu yang dulu yang aku kenal , kamu bukanlah kamu yang selalu menenangkan ku .. kamu bukanlah kamu yang mengerti aku .. bahkan memanggil ku dengan kata 'sayang' pun jarang :( Dimana kamu yang dulu ? :' aku rindu itu semua dari kamu .. aku rindu kata sayang yang selalu menghiasi setiap text sms mu untuk ku ituu . Tetapi , harus kah aku selalu mengertikan kamu? orang yang tak pernah mengerti aku ? . Aku mohonn kepadamuu , berubah lah untuk ku dan untuk cinta kita ini :' mengertilah rasa yang ku rasakan ini :' aku tak mau sikap mu yang seperti ini membuat ku mencintai orang lain :( aku memulai ini dengan perasaan , dan aku mohon janagan sakiti dan kecewakan perasaan ini :')

Tertanda ..
Orang yang mencintaimu setulus hati :')

Minggu, 16 September 2012

I Still Love You


Tuutt.. tuutt.. (bel berdering)
“iya sebentar”
Klik.. !!! (membuka pintu) “silahkan masuk”
“eh tidak mbak, ini Cuma mau nganter undangan pernikahan temen SMAnya mbak aja” jawab pengantar undangan itu.
“owh, iya terimakasih ya..?”
“sama-sama mbak, pamit ya..?”
“iya”.
‘undangan pernikahan dikasih ke aku, emang siapa yang menikah ya’ pikirku, aku buka undangan itu dan betapa terkejutnya setelah melihat nama yang tertera di undangan itu ‘DANAR KELVINDA dan DIAN PUSPITA’. Ternyata mereka jadi menikah juga, dan usaha dian untuk memisahkan danar dari gangguan cewek-cewek lain membuahkan hasil, selamat ya buat kalian berdua. Pandanganku menerawang jauh saat kita masih SMA dulu.
***
Kebiasaanku saat masih SMA saat itu adalah membaca buku cerita atau novel sendirian di taman sekolah, hampir aku lakukan setiap hari. Hingga datang seorang cowok asing duduk disebelahku yang sedang membaca buku pula, aku hanya melirik dan dia akhirnya yang angkat bicara.
“ehm… maaf, aku boleh duduk sini kan..?”
“boleh aja, gak ada yang ngelarang, toh ini juga milik sekolah, siapa aja boleh pakek dong”ketusku dengan nada tak suka yang memang aku merasa terganggu dengan kedatangannya.
“kenalin, aku danar” sembari mengajak berjabat tangan.

“nia, kamu kelas berapa kok aku belum pernah liat kamu sebelumnya..?” tanyaku mulai mengembangkan senyum, dan ketika aku melihat wajah danar, cukup tampan dan tak jenuh untuk dipandang, manis sekali.
“3 Ipa 2, mungkin kamu yang nggak pernah mau bergaul dengan kelas lain, sampai-sampai tidak mengenal aku yang hampir 3 tahun sekolah disini”

“ya maaf, aku kurang suka aja, abisnya mereka gak sebanding sama aku, aku kan gak suka jalan-jalan, sedangkan mereka semua anak orang kaya yang suka jalan-jalan, ngabisin uang orang tuanya”
“nggak juga, ada yang nggak kok. Oh iya, aku perhatiin kamu sering banget kesini duduk sendiri, emang nggak pengen ditemenin ya..??”

“hobi sendiri, udah dulu ya, mau kekelas” sergahku cepat karena aku melihat sepasang mata yang sedang memperhatikanku dengan danar. Aku segera lari kekelas karena takut dicegah atau dicegat oleh danar ataupun oleh cewek itu.
Sejak kejadian itu, aku tak pernah berhenti memikirkan danar, terlebih sekarang sudah mulai dekat. Dimulai sms’n dan telfonan. ‘apa artinya ini, jangan sampek aku suka sama cowok yang udah punya cewek’, pikirku.
“hayyo.. ngelamun aja, mikirin danar ya..??” ledek sahabat dekatku.
“iya des, kenapa ya..??”

“ye… itu mah tanda-tanda jatuh cinta”
“sok tahu ah”
“iya, siapa juga yang sok tahu, aku juga pernah ngerasain kok, tapi aku saranin ati-ati aja sama dian”
“dian..? cewek yang selalu merhatiin aku itu maksud kamu..?”
“ya iyalah, kamu ini belum tahu ya ternyata, sekarang aku tanya, cowok paling keren, baik hati, tampan, trus gak sombong, sampek2 di jadiin favorit itu siapa coba..?”
“gak tahu lah.. emang siapa?”
“ya danar, tapi kasian dia, udah dijodohin sama orangtunya buat nikah sama dian, makanya dian sok berkuasa, padahal sifat dian sama danar itu beranding terbalik, dan kabar lagi klok dian itu cewek nggak bener”

“hush… nggak boleh ngatain orang sembarangan lah, nggak baik nyebar fitnah yang nggak2 desi”
“ya  udah klok nggak percaya, aku mau makan dulu laper ini”
Aku hanya membalas dengan senyuman saja, senyuman yang sama seperti biasanya, senyuman yang biasa aku lemparkan untuk semua sahabat-sahabatku, termasuk danar. Walaupun aku diam-diam mulai menyayangi danar tapi aku coba untuk memendamnya dan biarkan ditelan oleh waktu, sekalipun gossip antara aku dan danar sudah mulai membengkak, aku akan terima semua, termasuk dian yang sebentar lagi akan mendatangiku (labrak). Oke… aku akan terima semua dan aku jelaskan semua.

Sekolah berakhir untuk hari ini, harus pulang cepet dan beres-beres rumah karena kakakku akan pulang dari bandung. Tapi naas banget, dian dan kawan-kawan udah stand by di gerbang dan aku tahu apa yang akan dia lakukan.

“heh.. cewek blagu, yang suka centil sama cowok orang lain..?” ketus dian.
“kamu panggil aku?” aku masih menunjukkan muka tenang seolah tak akan terjadi apa-apa.
“ya iyalah, masih nggak ngerasa aja lo” dian sudah siap ingin menampar aku tapi sebelum itu terjadi danar datang dan menghadang dian.
“dian,  lo gak usah blagu, jangan mentang2 ortu gw  njodohin kita, jangan se enaknya ngatur hidup gw, kita blom sah jadi suami istri, jadi jangan coba-coba ikut campur urusan gw, semua apa yg gw lakuin bukan urusan lo. Ngerti….!!!!”

“tapi kan sayang….” Belum selesai dian berbicara sudah ditinggal danar dan nia.
“kamu nggak apa-apa nia?”
“nggak kok makasih ya..?” niatku ingin menjauh dari danar tapi kalah cepat dengan genggaman tangannya.
“nggak usah kayak gitu nia, aku nggak suka kamu menjauhi aku,, apa kamu nggak ngerasain apa yang aku rasain..?”
“maksud kamu..?”
“aku sayang sama kamu, aku pengen hidup selamanya sama kamu, bukan sama dian, aku udah tahu semuanya tentang dian, aku nggak mau itu terjadi”
“maaf danar, aku nggak bisa. Kamu udah dijodohin sama orang tuamu, jadi hargai mereka, walaupun aku juga sayang sama kamu, aku akan menjauh dari kamu dan memendam rasa ini” selesai berkata aku berlari dan langsung naek kendaraan umum.
Aku sengaja menjauh dari danar, dan tak pernah kasih kabar untuknya. Sampai kuliah pun aku tak pernah kasih tahu dimana tempatnya.
***
Sekarang, memang ada rasa nyesel tapi turut berbahagia juga.
“hayo, ngelamunin apa?”
“eh kak adit ngagetin aja, nggak ngelamunin apa-apa kok. Kakak mau nikah kapan..?”
“nunggu kamu abis sarjana aja lah, kenapa emangnya dik..?”
“nggak apa2, Cuma Tanya”
“kakak tahu semuanya”

“hem.. bagus deh” aku hanya melempar senyum dan kekamar beres-beres kemudian berangkat ke kampus.
Memang tak terasa wisudaku sudah di ambang pintu, tapi rasanya aku masih ingin meneruskan kuliahku,, ah.. nggak mungkin, mau bayar pakek apa,, sedangkan duit aja nggak punya. Saat duduk sendiri, aku melihat dian kekampusku, ‘mau ngapain dia’ pikirku. Ternyata dian selama ini satu kampus denganku, kenapa aku tak pernah menyadari itu ya..?

Aku sudah wisuda, dan sebentar lagi bekerja, tapi kakakku tak kunjung menikah malah mau menunggu aku yang menikah duluan, aneh banget lah. Dan tak terasa pula hari pernikahan danar dengan dian telah tiba , aku terpaksa menghadirinya karena bujukan kak adit, kakakku sendiri. Akad nikah pun akan dilaksanakan, tapi sial mungkin saat menyebut nama mempelai wanita bukan menyebut nama dian, tetapi menyebut namaku. Aku bingung, kenapa jadi begini dan tak bisa berkutik sama sekali, hal itu pun terulang 3 kali sampai akhirnya orang tua danar bertanya kepada danar.

“danar, jangan bikin malu papa”
“siapa yang bikin malu papa, danar nggak bisa nyebutin nama dia, danar Cuma pengen sama nia pa”
“siapa nia..?”

“nia itu, dia” danar menunjuk aku dan semua mata tertuju padaku, aku tak tahan dibeginikan, akhirnya aku mengambil keputusan untuk meninggalkan tempat ini. Tapi kalah cepat lagi dengan danar..
“pliss nia, jangan menjauh dari aku, aku sayang banget sama kamu, aku Cuma pengen nikah sama kamu.” Tanpa memberiku kesempatan berbicara, aku diajak untuk duduk bersebelahan dengan danar. Aku hanya diam saja sekalipun dinikahkan dengan danar, yang bisa aku lakukan hanya menangis bahagia.
“danar, makasih ya, kamu masih menyimpan rasa cinta dan sayangmu untukku”
Danar tersenyum “rasa cinta dan sayangku tak akan pernah terganti oleh siapa pun nia”
Air mata dan senyuman bahagia selalu berkembang dan merekar indah ...

cinta tak harus memiliki :')


Putri adalah gadis 18 tahun, yang sebentar lagi akan menginjak bangku kuliah, Putri bersahabat dengan Gibran, dimana ada Putri pasti disitu ada Gibran. Putri temasuk anak yang kuper, dia gak punya banyak teman, teman yang paling dekat dengan dia Cuma Gibran, Putri juga punya sifat pelupa, bahkan saking pelupanya, teman- temannya menjuluki Putri Miss Pikun, kasihan Putri, tapi justru disaat- saat seperti itulah Gibran selalu ada disamping Putri, dan bagi Putri Gibran adalah malaikat pelindungnya.

Putri dan Gibran lulus sekolah, mereka berencana mengambil kampus dan jurusan yang sama, Gibran emang gak mau pisah dengan Putri, begitupun dengan Putri.Putri menjelma menjadi gadis dewasa yang cantik dengan rambut panjang yang indah, Gibran juga punya wajah yang lumayan, tapi karena Gibran hobi dan sering baca, gak heran kalau disaat masih muda Gibran sudah pakai kacamata.

Hari ini Putri dan Gibran mengikuti MOS (Masa Orintasi Kampus), Kegiatan ini berjalan 3 hari, Putri yang masih kuper, ketakutan saat hari pertama berangkat ke Kampus, “Ma.. Putri masuknya pas kuliah aja ya Ma, Please….”Ujar Putri ke Mama. “Kamu apa- apaan sich Put? Ingat kamu bukan anak- anak lagi.”Ujar Mama, “Iya Ma, Putri tahu, tapi Putri gak siap di kerjain sama senior kampus.”Ujar Putri, “Tapi Put, kamu gak boleh begitu, kamu itu harus….”disaat Mama ngomelin Putri, Tiba- tiba, “Tante, Putrinya ada?aku mau berangkat ke kampus bareng ma Putri boleh kan Tante?”Tanya Gibran, “Kebetulan kamu datang, tolong kamu bujuk tuch si Putri, masa dia takut di kerjain sama senior, kapan dewasanya tuch anak.”Ujar Mama. Gibran pun pergi ke kamar Putri, “Putri, ke kampus bareng yuk…”ajak Gibran, “Gak, kamu aja, aku masuk minggu depan aja.”Ujar Putri. “Koq gitu?kamu takut dikerjain sama senior ya?”Tanya Gibran,Putri mengangguk, “Kan ada aku, aku bakal jagain kamu, sahabatku.”Ujar Gibran, Putri yang semula malas- malasan langsung bangkit dari tempat tidur. “Bener nich? Kamu bakal jagain aku dari senior- senior?”Tanya Putri, “Iya, ketakutan kamu berlebihan, terlalu banyak nonton sinetron sich…”Ujar Gibran, “Ehmm.. oke dech, aku mandi dulu habis itu kita berangkat, ok?”ujar Putri bersemangat.”Siip…”Ujar Gibran.

Mereka pun sampai di Kampus, karena jam masuk kuhus anak MOS jam 9 pagi, jadi Putri dan Gibran pun makan di kantin, “Put, kamu gak bawa bekal?”Tanya Gibran, “Emang aku anak kecil apa?”ujar Putri, “Kamu kan emang anak kecil…”Ujar Gilang sambil menggoda Putri. tiba- tiba, “Heh.. anak baru,ngapain lo di kantin berduaan hah?”Tanya Rangga, “Siapa lo?jangan gangguin Putri, awas lo.”Ujar Gibran, “Siapa yang godain, mana ada sich cowok yang mau ma cewek dengan dandanan yang enggak banget gini, lo aja yang norak mau ma cewek kampung begini.”Ujar Rangga, “Apa lo bilang?gue cewek kampung?lo tuch cowok kampung gak tahu diri.”Ujar Putri sambil menyiram air ke wajah Rangga, “Dasar cewek kampungan lu, Awas lo.”Ujar Rangga sambil membersihkan wajahnya dengan sapu tangan.”Siapa sich tuch cewek, anak baru aja belagu, awas ntar ketemu gue.”Batin Rangga.

Sejak saat itu, Rangga dan Putri jadi musuh bebuyutan, Putri benci Rangga karena cowok itu sombong…. Banget, Rangga juga benci sama Putri hanya karena dia pernah di siram air sama Putri, “Lo benci sama Putri ya?”Tanya Devan sahabat Rangga, “Bukan hanya benci tapi gue sebel banget ma cewek kampung itu.”Ujar Rangga, “Jangan benci lo, ntar lo malah suka ma dia.”Ujar Devan, “Suka, ih…kalo lu suka ma tuch cewek kampung, untuk lo aja, gue ikhlas, ikhlas banget malah, Haha…”Ujar Rangga sambil tertawa.

Di taman kampus, “Put, lo benci ma Rangga ya?”Tanya Gibran, “Benci… banget malah, kenapa lo Tanya gitu sich?”Tanya Putri, “Ntar lo suka lagi ma dia.”Ujar Gibran, “Ih.. najis lah yauw…dia bukan tipe gue, tipe gue itu sebenarnya kan….”Ujar Putri, “Sebenarnya apa Put?”Tanya Gibran, “Ehmm.. enggak lupain aja.”Ujar Putri.

Di kamar Putri lagi asyik nulis Diary, “Salah gak sich kalo gue suka ma sahabat gue sendiri?”, tiba- tiba, “Put….Gibran tuch di teras nungguin kamu.”Ujar Mama, Putri pun berlari ke teras, “Gibran…ngapain lo disini?”tanya Putri, ‘‘Keluar yuk Put, ada yang mau aku omongin sama kamu.”Ujar Gibran, “Ok.Ma… Putri keluar sebentar ma Gibran ya…”Teriak Putri dari teras, “Iya..pulangnya jangan malam- malam ya..”Ujar Mama, “Ok ma…”Ujar Putri sambil menggandeng tangan Gibran, “Put, jangan gandeng- gandeng tangan ku lagi ah..’’ Ujar Gibran, “Loh, emang kenapa?lo kan sahabat gue.”Ujar Putri, “Iya gue tau, tapi kalo dilihat gebetan gue gimana?”Tanya Gibran, “Gebetan?siapa?”Tanya Putri, “Lo tenang aja, ini gue mau kenalin lo ma gebetan gue.”Ujar Gibran,”Koq, lo gak bilang sich?kan gue belom siap.”Ujar Putri, “Emang lo mesti siap ya, baru bisa gue kenalin ke gebetan gue?”Tanya Gibran, “Bukan gitu tapi…..”Ujar Putri.

Gibran dan Putri pun sampai di taman, “Nadia, kenalin nich sahabat gue, Putri.”Ujar Gibran, Putri dan Nadia pun berkenalan,Sejak saat itu Nadia dan Putri dekat, tapi enggak dengan Gibran.Malam ini, Putri lagi baca buku di kamarnya, tiba- tiba Gibran sms Putri, “Put, gimana lo udah kenal dengan Nadia kan? Dia cantik kan?tolong bantu gue ya Put, gue sayang ma dia, Please… ntar kalo gue dah jadian ma dia, kamu aku teraktir dech,kamu emang sahabat ku yang paling… baik.” Putri masih membaca isi sms Gibran, “Kenapa sich lo gak tahu isi hati gue?lo bilang lo sahabat gue, tapi kenapa lo gak bisa ngerasain apa yang gue rasain….”Teriak Putri, “Putri, kamu kenapa nak?’’Ujar Mama, “Enggak apa- apa ma, Putri lagi latihan drama.’’Ujar Putri berbohong, “Sejak kapan, anak jurusan ekonomi latihan drama, huft.. ada- ada aja tuch anak.”Ujar Mama.

Sejak saat itu, hari- hari Putri semakin kelabu, di tambah lagi ulah Rangga yang buat Putri sebel setengah mati, tuch cowok hobi… banget ngerjain Putri, setiap hari ada aja ulahnya, naruh kulit pisang di lorong kampus, hingga Putri kepeleset, belom lagi dia sering bilang Putri cewek kampung,pokoknya hari- hari Putri benar- benar stress di buat si Rangga itu.Belum lagi Gibran yang malah pindah jurusan mengikuti jurusan pacarnya, Putri benar- benar merasa kesepian.

Hari ini, Pulang kuliah Putri berjalan gontai, “Put… kenapa lo?jalan lo kayak orang yang kekurangan gizi gitu.”Ujar Rangga, “Bukan urusan lo.”ujar Putri, tiba- tiba Putri merasa matanya berkunang- kunang, dan Putri Pingsan, Rangga langsung membawa Putri ke Rumah sakit, “Gimana keadaan teman saya dokter?”Tanya Rangga, “Dia stress, mungkin dia banyak pikiran, kamu tahu penyebab dia stress?”Tanya Dokter, Rangga menggeleng. Gak lama Putri pun siuman, “Kamu, ku antar pulang ya.”Ujar Rangga, “Kenapa aku ada disini?”Tanya Putri, “Lo pingsan, tadi.”Ujar Rangga sambil memapah tubuh Putri untuk masuk ke mobil.
Di Mobil, “Lo banyak pikiran ya?apa sich yang lo pikirin?ulah gue?gue Cuma becanda aja koq.”Ujar Rangga, “Hmmm….bukan lo, gue gak perduli lo mau ganggu hidup gue terus atau enggak itu bukan urusan gue,gue Cuma mikirin perasaan gue sama seseorang.”Ujar Putri, Deg…” “Kenapa nich hati gue?”Batin Rangga, “Emang lo punya perasaan ma siapa sich? Ma gue ya…Hahaha….”Ujar Rangga mencoba menghibur dirinya, “Ama lo?ih.. amit- amit..”Ujar Putri, Dan entah kenapa hati Rangga semakin gak nyaman, Rangga menyetir dengan kecepatan tinggi, “Rangga, koq ngebut sich?lo mau bunuh diri ya? Kalo lo mau bunuh diri gue gak mau ikutan, turunin gue disini aja.”Ujar Putri, tapi Rangga gak perduli dia terus melaju dengan kecepatan tinggi, “Rangga….”teriak Putri.
Esoknya, Rangga gak datang ke kampus, teman- teman Rangga yang biasanya nongkrong di kantin, malah mencar entah kemana, Sementara itu Gibran putus dengan pacarnya, Gibran pun langsung pergi ke rumah Putri untuk curhat, “Tante, Putrinya ada?”Tanya Gibran, “Gibran, kamu kemana aja sich?kamu adah jarang main kesini.”Ujar Mama Putri, “Iya, Maafin Gibran ya Tante, Gibran lagi sibuk nich.”Ujar Gibran, “Oh.. gitu, saking sibuknya, kamu gak tahu kalau Putri kecelakaan.”Ujar Mama Putri, “Putri kecelakaan tante?”ujar Gibran, “Tuch Putri di kamar, oh ya Rangga masih di ICU, dia koma.”Ujar Mama Putri, “Rangga? Loh apa hubungannya Rangga dengan Putri tante?”Tanya Gibran, “Tante, juga gak tahu, yang pasti pas kecelakaan itu, Rangga mau nganter Putri pulang ke rumah, biasanya kan kalian pulang bareng, tapi karena kamu gak ada Rangga menawarkan Putri untuk di antar pulang, dan.. kamu bisa lihat sendiri keadaan putri.”Ujar Mama Putri.

Gibran pun menjenguk Putri di kamarnya, “Put…gimana kondisi kamu?”Tanya Gibran, “Untuk apa kamu kesini, aku pikir kamu lupa sama aku, aku pikir di pikiran mu Cuma ada Nadia, pacar baru kamu itu.”Ujar Putri, “Kamu cemburu ya?” Tanya Gibran, “Menurut kamu?”Tanya Putri, “Udah aku mau istirahat, kamu pulang aja.”Ujar Putri, “Put, emang aku salah jadian sama Nadia?”Tanya Gibran, Putri gak menjawab, “Aku mau istirahat, kamu pulang aja.”Ujar Putri, “Tapi Put, aku sama Nadia udah…”Ujar Gibran, “Gue lagi malas dengar curhat lo.”ujar Putri.Gibran pun keluar dari kamar Putri.

Di Rumah sakit, “Dokter, gimana keadaan anak saya?”Tanya Mamanya Rangga, “Anak ibu baik- baik saja, operasi lututnya berjalan lancar, dia Cuma butuh pakai tongkat selama satu bulan, setelah itu, Insya Allah kakinya akan kembali seperti semula.”Ujar Dokter.”Oh ya Bu, Putri itu siapa ya?”Tanya dokter, “Putri?gak tahu dokter, mungkin temannya Rangga.”Ujar Mama, “Ehm.. teman special mungkin, soalnya Rangga sering menyebut nama Putri selama dia koma 3 hari.”Ujar Dokter.

Sudah seminggu ini, Putri mengurung dirinya di kamar, “Aku harus melupakan Gibran, dia sahabat ku.Aku gak boleh memendam perasaan ini terlalu dalam untuknya, lagi pula cinta itu kan gak harus memiliki, mungkin Gibran hanya bisa jadi sahabat untukku.”Batin Putri.Tiba- tiba telepon di rumah Putri berbunyi, “Putri, ada telepon nak dari rumah sakit.”Ujar Mama, “Iya, Ma…”ujar Putri, “Halo….”ujar Putri, “Putri, ini Tante Tia Mamanya Rangga, kamu bisa ke rumah sakit?tante mau kamu menjenguk Rangga, dia menyebut- nyebut nama kamu terus, please nak… kamu jenguk Rangga ya.. sebentar lagi dia harus di operasi.”Ujar Mamanya Rangga, “Iya tante, Putri ke sana sekarang.”Ujar Putri.

Sesampainya di Rumah sakit, Putri pun melihat keadaan Rangga, “Maaf, Mas Rangga nya harus di bawa ke ruang operasi sekarang.”Ujar Suster, Putri dan Mamanya Rangga pun ikut mengantarkan Rangga ke ruangan operasi, “Makasih kamu udah mau datang ya.”Ujar Mamanya Rangga, “Maaf tante, kalau saya boleh bertanya, tante tahu saya dari mana ya?”Tanya Putri, “Rangga pernah cerita sama tante, kalau dia suka sama seorang gadis,namanya Putri.dan menurut Rangga, hidupnya berubah semenjak kenal sama kamu put.”Ujar Mamanya Rangga, “Apa tante?Rangga suka sama Putri?gak mungkin tante, Selama di kampus Rangga selalu gangguin Putri, dan putri tuch sebenarnya sebel sama Rangga, pas pulang kuliah, Putri lagi gak enak badan, dan entah kenapa gak ada angin gak ada hujan, Rangga menawarkan mobilnya untuk mengantar Putri, dan kecelakaan itu pun terjadi, dan yang pasti Rangga gak pernah mengungkapkan isi hatinya ke Putri, tante.”Ujar Putri mencoba menjelaskan panjang lebar sama Mamanya Rangga. “Tante tahu, siapa Rangga.Dia itu anak tunggal tante, memang begitu cara Rangga mencari perhatian orang yang dia sayang,maklum dia Cuma bisa curhat ke Tante, tapi khusus untuk kamu, dia selalu gambar wajah kamu di kanvas, Rangga pernah bilang dia akan melukis wajah 2 orang yang paling ia sayang, yaitu Tante, dan seseorang yang ia sayang, dan ternyata dia melukis wajah kamu, kalau kamu gak percaya, kamu ikut ke ruangan Rangga, kamu bisa lihat betapa banyak gambar kamu di kertas maupun di kanvas, ayo nak.”Ujar Mamanya Rangga.

Putri terkejut melihat lukisan- lukisan Rangga, Lukisan itu semuanya gambar dirinya.Setengah jam kemudian, operasi pun selesai,tapi nyawa Rangga gak bisa di selamatkan,Rangga pun meninggal.

Putri pergi ke pemakaman Rangga, dan kembali ke rumah Rangga untuk mengambil barangnya yang tertinggal di rumah Rangga, “Put, kesini sebentar nak.”Ujar Mamanya Rangga, Putri pun mengikuti Mamanya Rangga ke kamar Rangga, “Tante, dapat surat di laci nya Rangga, kamu baca ya Put, sepertinya surat ini untuk kamu.”Ujar Mamanya Rangga.Putri pun membaca surat dari Rangga,
“Put, mungkin sampai kapan pun kamu gak ‘kan pernah baca surat ini, ini surat pertama ku untuk seorang cewek, kamu tahu aku belum pernah merasakan jatuh cinta, tapi entah kenapa aku malah merasakannya sama kamu, cara ku menyampaikan rasa memang salah, aku selalu gangguin kamu, tapi memang Cuma itu cara yang bisa ku lakukan untuk menyampaikan rasa ke kamu. Put aku sayang sama kamu, walaupun aku tahu rasa yang kamu miliki hanya untuk Gibran, sebenarnya aku marah sama Gibran karena dia gak pernah perduli dengan perasaan kamu, tapi aku gak bisa marah ke dia karena aku gak mau kamu dan Gibran tahu perasaanku sama kamu, mungkin memang cinta gak harus memiliki ya Put. Semoga kamu bahagia dan bisa mendapat seseorang yang jauh lebih baik dari Gibran.”
Rangga
Putri menangis membaca surat dari Rangga, memang Putri gak pernah ada rasa sama Rangga, tapi Putri gak nyangka kalau Rangga paham akan perasaannya sama Gibran, “tapi kenapa Gibran….”Batin Putri.”Put… benar kata Rangga, cinta itu memang gak harus memiliki, kamu bisa memilki aku sebagai sahabat mu, aku rasa itu jauh lebih berharga dari rasa cinta kamu ke aku.”Ujar Gibran, “Gibran, kamu disini?”Putri terkejut melihat Gibran di belakangnya, “Lucu ya, kamu punya rasa terpendam buat aku, sementara Rangga juga punya rasa yang terpendam sama kamu.”Ujar Gibran, “Jadi, kamu gak ada rasa sama aku?”Tanya Putri, “Put… apa rasa yang aku punya ke kamu sebagai seorang sahabat masih kurang?”Tanya Gibran, Putri menggeleng, “Benar kata Rangga,Cinta emang gak harus memilki.”Ujar Putri”. Gibran mengangguk,”Dan aku gak mau mengorbankan perasaan kita sebagai sahabat, hanya karena ada rasa cinta, kamu tetap bisa memiliki aku sebagai seorang sahabat, begitu juga aku.”Ujar Gibran, “Iya, dan satu hal yang aku petik dari rasa yanga aku miliki, bahwa cinta itu gak harus memiliki.”Ujar Putri, “Ok, cukup sedih- sedihnya, Ehmm.. Put, bantuin aku balikan sama Nadia ya?”Ujar Gibran, Putri tersenyum, “Kamu harus janji sama aku, gak kan pernah ninggalin aku sebagai sahabatmu.”Ujar Putri, “Oke, aku janji, kita akan terus bersahabat selamanya.”Ujar Gibran, “Tunggu apalagi, ayo kita ke rumah Nadia sekarang.”Ujar Putri sambil menarik tangan Gibran, “Tunggu dulu Put, aku belom siap- siap nich….”Teriak Gibran, tapi Putri gak perduli dia tersenyum sambil terus menarik tangan sahabatnya itu, “Putri…………..”Teriak Gibran.

ketika sahabat menjadi penghianat !

Kuanggap kau teman
Kuanggap kau sahabat
Tapi apa yang kudapat sekarang?
Kemunafikan
Aku menyesal telah mengenalmu
Kau hanya mampir sebentar
Dan mengacaknya seolah kau mengenalku
Kau tidak mengenalku
Aku bukan gadis biasa
Aku tegar
Aku kuat
Aku hebat
Aku berani
Aku bukan pengecut
Aku cerdas
Aku lebih darimu
Aku luar biasa

4L@y


Alay. Ni cocok buat orangorang kurang kerjaan. Ngapain juga nulis biasa doang pake huruf gede kecil gak karuan, singkatan gak jelas, sama simbolsimbol gak cocok. Gue paling ngga suka sama orang alay. Ugh, ngebaca tulisannyA aja udah males tau ga. Apa untungnya gituh? Aduh, plis dong ya. Sayangnya sekarang ini banyak juga yang suka pake tulisan alay gitu. Gue ngga tau darimana awal bisa muncul tulisan macam itu yang bisa bikin sakit mata, tapi seinget gue, tulisan macam gitu tuh udah ada sejak gue kelas 3 ato 4 SD. Dan sempet buming selama beberapa waktu. Terus setelah itu ngilang, vakum dulu entah kemana. Dan sekarang muncul lagi dengan tulisan yang jauh lebih parah.
Gue rasa seharusnya semua orang tau kalau tulisan alay banyak ngga disukai, tapi entah kenapa banyak banget orang yang masih pake tulisan macam itu. Bahkan ironisnya orang ynag menGklaim dirinya engga suka cara penulisan kayak gitu kadang malah juga nulis macam gitu. Bahkan kalau menurut gue, orang sekarang udah ngga sadar pake tulisan alay. Sebagai contoh kata "gue" jadi "gw", "Lo jadi "lw", "dia jadi "dy", de el el, de el el.
But well, kalo udah yang nyampurin pake angka sama simbol itu udah parah banget. Apa ngga capek gitu nulisnya? Emang kesannya lebih berseni gitu ya? Bikin mata sakit malahan.

Adelia


Heii teman teman ;;)
aku buat blog ini cuma pengen punya blog aja sih hehe , tapi bisa jugak buat temen curhat selain temen dan tuhan ..
ohh ya , kenalin nama ku Adelia Rahma Sari , biasa di panggil Della .. Tapi Adel jugak bisa kok , terserah kalian aja sih ya :D hehe
aku sekolah di SMP SEMEN GRESIK kelas 8D absen nya 1 =)) wqwqwq
aku ini anaknya manja abiss , kayak anak kecil , suaranya cempreng :D , tapi kalo udah nyanyii .. bagus nya minta ampun =D wqwqwq *pd banget 
aku gasuka di cuekinn , aku alay , aku labil , aku jelek , tapi aku punya banyak temen yang asikk asikk sih (mungkin) :D 
yaa mungkin itu lah bio saya , cukup kali yaa :D 
and.. welcome to my blog (ˆˆ)